Rasa Kita
Opini dan Esai yang bicara jujur, dari Keresahan hingga Harapan
-
Sunyi yang Tidak Sia-Sia: Tentang Mereka yang Melawan Tanpa Teriak
Oleh : Saddam | 04 Agustus 2025 Beberapa orang melawan dengan orasi.Yang lain memilih diam—bukan karena takut, tapi karena tahu: suara mereka tak akan dipahami di tengah keramaian. Ada yang tetap duduk di…
-
Kritik dari Dalam Kandang: Antara Idealisme dan Perut yang Tak Bisa Diajak Diskusi
Editor : Imam Zarkasih | 01 Agustus 2025 Di sebuah forum diskusi, seseorang berdiri penuh semangat. Ia bicara tentang bobroknya sistem. Tentang mental pengecut yang menjangkiti para birokrat. Tentang para pegawai yang tak…
-
Pendidikan Kita: Makin Kesini, Makin Kesana
Oleh : Ian | 26 Juli 2025 “Jika pendidikan dibangun di atas pasar, maka murid menjadi konsumen, guru menjadi tenaga jasa, dan sekolah menjadi etalase produk.” Dunia pendidikan kita sedang kebingungan arah. Makin…
-
Sejarah Baru: Netralitas Atau Narasi Baru Yang Terkontrol
“Sejarah ditulis oleh yang menang,” kata Winston Churchill. Tapi di Indonesia hari ini, sejarah tampaknya sedang ditulis ulang oleh yang sedang berkuasa. Oleh : Ian | 27 Juni 2024 Baru-baru ini, Menteri Kebudayaan…
-
Orang Tua dan Sekolah: Dua Pilar Utama Peningkatan Literasi Anak di Indonesia
Literasi bukan cuma soal bisa membaca. Ini soal bagaimana anak-anak kita memahami dunia, berpikir kritis, dan menemukan suara mereka sendiri. Tapi di Indonesia, jalan menuju literasi masih penuh tantangan—dan jawabannya tidak bisa diserahkan…
-
PION dan Jalan yang Nggak Pernah Dilihat
Sebuah opini dari suara kecil yang jujur, tentang bagaimana jadi pion bukan berarti tanpa peran. Karena sering kali, jalan paling sunyi justru yang paling menentukan arah. oleh : Brian | 18 Juni 2025 …
-
Kearifan Lokal: Modal Berharga untuk Pengembangan Ekonomi Desa
Ngomongin soal kemajuan desa, seringkali kita langsung mikirnya ke teknologi canggih, internet cepat, atau investor besar yang datang dari luar. Padahal, ada satu hal yang udah lama dimiliki desa dan sering banget dilupain:…